SMP 3 Satap Gebog Kudus |
Sarana pendidikan di Desa Rahtawu, Kecamatan Gebog, yang merupakan satu
desa terpencil di wilayah Kabupaten Kudus ternyata masih sangat minim.
Sebagai bukti, kini wilayah yang berada di pegunungan Muria tersebut
baru memiliki satu SMP yang dikelola dalam satu atap bersama SD Rahtawu
yang telah ada sebelumnya.
Selama ini, anak Desa Rahtawu lulusan
SD kebanyakan tidak melanjutkan sekolah ke jenjang SMP karena jarak
jauh. Untuk bersekolah SMP mereka harus menempuh belasan
kilometer dengan medan jalan yang sulit.
Selain itu untuk menjangkau SMP terdekat, para siswa membutuhkan ongkos transpor hingga Rp 10.000 per hari. Jumlah tersebut tentu cukup memberatkan orang tua siswa, terutama kelas menengah bawah.
Akibatnya, banyak siswa yang tidak bisa melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi. Terbukti, hampir 50 persen lebih siswa lulusan SD gagal melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.
Selain itu untuk menjangkau SMP terdekat, para siswa membutuhkan ongkos transpor hingga Rp 10.000 per hari. Jumlah tersebut tentu cukup memberatkan orang tua siswa, terutama kelas menengah bawah.
Akibatnya, banyak siswa yang tidak bisa melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi. Terbukti, hampir 50 persen lebih siswa lulusan SD gagal melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.
Dengan adanya SMP satu atap ini
diharapkan tidak ada lulusan SD yang tidak bisa melanjutkan
pendidikannya ke jenjang berikutnya hanya karena jarak.
Bupati Kudus yang hadir dalam acara peresmian tersebut mengakui kalau sarana pendidikan di Rahtawu memang masih minim. Namun, pihaknya akan berupaya memberikan semangat belajar kepada masyarakat setempat, menyusul dibangunnya SMP satu atap.
Nantinya, tidak ada lagi masyarakat
yang ketinggalan pendidikan. Kami juga berharap pihak sekolah terus
memperbaiki kinerjanya agar kualitas anak didiknya meningkat.
Pembangunan SMP satu atap tersebut menghabiskan anggaran sekitar Rp 421,5 juta, yang bersumber dari APBN sebesar Rp400 juta dan partisipasi masyarakat sebesar Rp 21,5 juta. Pembangunan Gedung Sekolah dikerjakan mulai tanggal 17 Agustus 2009 hingga 21 November 2009.
Sedangkan lahan yang digunakan merupakan tanah bengkok Kepala Desa Rahtawu. Bangunan SMP itu terdiri dari empat ruangan. Masing masing dua ruangan untuk ruang kelas, satu ruang guru dan kepala sekolah, serta satu lagi digunakan sebagai ruang serba guna.
Untuk tenaga pengajar, berasal dari sejumlah guru yang ada di kecamatan setempat, seperti guru dari SMP 1 dan SMP 2 Gebog.